Senin, 17 Agustus 2009

Rujukan dokter bedah,..Al Razi,...

0 komentar
Ketokohan ilmuwan Islam yang bernama lengkap Muhammad bin Zakaria ini memang sukar ditandingi dalam dunia pengobatan. Ia yang lebih populer dipanggil Al-Razi ini adalah orang pertama membuat jahitan pada perut dengan benang dibuat dari serat. Dia juga orang pertama yang berhasil membedakan antara penyakit cacar dengan campak.

Sejarah mencatat, Al-Razi dilahirkan di Ray, Parsi (Iran) pada tahun 240 Hijriah/854 Masehi. Tak lain, dia adalah guru dari ilmuwan di bidang kedokteran yang sangat terkenal, Ibnu Sina.

Ketika masih kecil, perhatiannya sudah begitu besar dalam bidang ilmu pengetahuan, khususnya bidang kedokteran. Al-Razi pun belajar dengan tekun setiap waktu dan kegigihannya tersebut kemudian diganjar prestasi mengagumkan pada setiap tingkatan sekolah yang dilaluinya.

Beranjak dewasa kemampuan Al-Razi kian bertambah hingga dipercaya menjadi tenaga pengajar dan peneliti pada sejumlah lembaga. Penghargaan satu per satu diperoleh. Dia pernah mendapat gelar Jalinus Arab (Galen of the Arab) kerana ketokohannya sebagai pengajar di Rumah Sakit Baghdad, Irak.

Tak hanya berkiprah sebagai pengajar saja, Al-Razi juga mengisi waktunya dengan mengadakan serangkaian penelitian di bidang pengobatan serta tak lupa, menulis buku. Sebanyak 10 buku ilmu perobatannya dia hasilkan dan kini sudah terjemahkan ke dalam bahasa Latin. Buku karya Al-Razi paling termasyhur berjudul Al-Hawi Fi Ilm Al-Tadawi yang terdiri dari 30 jilid dan dirangkum ke dalam 12 bagian.

Banyak hal baru yang dibahas dalam buku ini. Di antara yang berkaitan dengan penyembuhan penyakit serta jenis penyakit; upaya menjaga kesehatan; punggung dan tengkuk (yang patah); obat-obatan dan makanan; pembuatan ramuan obat-obatan; industri kedokteran; farmasi; tubuh; pembedahan; dan pengawetan anggota tubuh. Selain itu, juga ada mengenai pengkelasan bahan galian serta peralatan dan obat yang digunakan lengkap dengan arahan terperinci.

Sebuah buku lain karyanya, Al-Mansuri, berisi tentang pembedahan seluruh tubuh manusia. Buku-buku karya Al-Razi itu lantas diterjemahkan ke dalam pelbagai bahasa dan menjadi bahan rujukan serta panduan dokter di seluruh Eropa hingga abad ke-17.

Ilmunya yang amat mendalam berkaitan tatacara perobatan, terbukti bermanfaat dalam usaha pencarian ramuan obat dari bahan tumbuhan dan hewan serta cara yang tepat untuk digunakan dalam perawatan pasien. Salah satunya yang monumental, adalah bahan serat untuk menjahit luka terbuka.

Raksi kimia tak luput dari pengamatannya. Termasuk pula di antaranya ilmu dan tatacara kimia yang menjelaskan pemrosesan air raksa, belerang (sulfur), arsenik, serta logam lain seperti emas, perak, tembaga, plumbum dan besi.

Sebagai seorang ilmuwan Islam dalam bidang perobatan, ketokohan al-Razi tidak terbatas dalam menimba ilmu dan mengarang buku semata-mata. Pada saat bersamaan, dia kerap mengemukakan pemikiran yang kritis dalam menyumbangkan rumusan keputusan oleh kerajaan.

Ketika, misalnya, penguasa kerajaan meminta Al-Razi membangun sebuah rumah sakit di kota Baghdad, dia lantas menggunakan satu kaedah yang sangat baik untuk memilih lokasi rumah sakit tersebut. Al-Razi meletakkan sepotong daging di tempat yang berlainan di Baghdad dan daging itu dibiarkan saja sehingga menjadi busuk.

Kemudian dia membangun rumah sakit di tempat yang dagingnya paling lambat busuk. Teorinya, tempat itu mempunyai udara bersih, sedikit pencemaran, dan lokasi sesuai untuk lokasi rumah sakit.

Sumbangan Al-Razi dalam bidang filsafat juga tidak dapat dikesampingkan. Pada disiplin ilmu ini, hal yang menjadi pilihan ialah mengenai pencipta, jiwa manusia, hakikat, angkasa, dan masa.

Kini, sekitar 40 manuskrip karya Al-Razi tersimpan di museum dan perpustakaan di beberapa negara, seperti di Iran, Perancis, dan Inggris. Sepanjang hidupnya, tokoh ilmuwan ini tercatat telah menghasilkan sebanyak 224 judul buku, 140 diantaranya adalah dalam bidang pengobatan. Al-Razi meninggal dunia tahun 320 Hijrah/932 Masehi. ( yus/berbagai sumber )

Minggu, 16 Agustus 2009

Tips dan Saran Backpacking Alam Bebas

0 komentar
postingan ini di ambil dari situs Korpala Unhas,...

Secara sederhana, backpacking alam bebas adalah menjelajahi alam bebas dengan berjalan kaki, membawa semua items yang perlu di dalam ransel dengan cara misalnya tidur di alam bebas, minum dari cerukan mata air dan berjalan di segala jenis cuaca.

Pemandangan yang spektakuler
Perjalanan alam bebas dengan berjalan kaki adalah cara yang paling basic untuk menikmati perjalanan petualangan alam bebas dan suatu kesempatan emas untuk menambah kesadaran hidup di alam bebas. Anda juga bisa langsung menikmati pemandangan-pemandangan yang luar biasa yang terkadang membuat anda menarik napas panjang karna kagumnya. Sesungguhnya banyak sekali tempat-tempat indah di belahan dunia ini yang hanya bisa dilihat dan dinikmati hanya dengan jalan kaki. Banyak sekali perjalanan gaya backpacking alam bebas sejak 12 tahun yang lalu telah memberikan saya banyak momen yang sulit dilupakan, dan beruntunglah saya karna masih banyak lagi tempat-tempat yang fantastis yang ingin saya kunjungi dan pemandangan yang spektakuler untuk dinikmati.

Persiapan yang cermat
Sebelum anda mengarahkan perjalanan kea lam bebas, ada baiknya luangkan waktu dulu untuk menyiapkan perjalanan anda. Persiapan yang cermat dan matang merupakan hal yang esensial bagi semua perjalanan alam bebas agar dapat berhasil dan aman. Ambil waktu untuk membaca seluruh informasi mengenai tempat yang Anda tuju dan nikmati/bayangkan tempat itu seperti apa.

Berikut ini beberapa hal yang perlu dipersiapkan :

Peralatan utama backpacking alam bebas.
Pastikan anda memiliki peralatan backpacking yang memadai untuk perjalanan alam bebas. Saat backpacking, bawa barang yang benar-benar diperlukan. Buatlah checklist barang apa yang perlu dibawa. Pikirkan bagaimana supaya bisa seefisien mungkin.

Jangan memindahkan isi rumah ke dalam ransel.
Perencanaan merupakan satu langkah penting sebelum memulai perjalanan backpack alam bebas. Cek apakah peralatan berkemah anda dengan seksama untuk memastikan kelayakan dan kualitas-nya. Dari situ mungkin anda perlu ke toko outdoor untuk melengkapi peralatan yang kurang. Biasanya petugas di toko outdoor bisa menjadi konsultan dan memberikan rekomendasi yang terbaik buat anda. Peralatan standar yang dibutuhkan di sini adalah :

* Tenda, sebab tenda merupakan rumah kita selama perjalanan
* Sleeping Bag, menjamin kita bisa tidur nyaman dan nyenyak di malam hari.
* Ransel/Keril, untuk membawa seluruh peralatan backpacking kita.
* Peralatan Masak, untuk kegiatan alam bebas, adalah satu set alat masak outdoor untuk memenuhi kebutuhan memasak dalam perjalanan.

Peralatan khusus backpacking alam bebas.
Usahakan untuk mengerti betul medan jelajah yang akan dilalui, sehingga tahu item apa saja yang perlu dibawa. Misalnya kacamata Sunglass dan salep sunscreen tidak terlalu kritikal jika kita berjalan di dalam hutan. Namun akan menjadi esensial keberadaannya jika kita menyusuri pantai sepanjang hari atau di daerah dataran tinggi yang terbuka untuk mencegah kulit terbakar matahari (sunburn). Untuk itu selalu usahakan peralatan backpacking yang terbaik yang dapat anda usahakan. Peralatan berkemah ala backpacker anda dapat membuat perbedaan gagal dan suksesnya perjalanan backpacking. Agar tidak lupa, gunakan checklist.

Pakaian backpacking alam bebas
Pakaian backpacker merupakan salah satu faktor dalam persiapan backpacking alam bebas. Intinya gunakan pakaian dan sepatu yang cocok untuk medan dan kondisi cuaca yang bakal dihadapi. Tentu saja cuaca tidak bisa dipastikan, namun secara imperative anda akan menyiapkan situasi yang tidak pasti tadi. Menjadi basah dan dingin akan menimbulkan backpacker menghadapi masalah-masalah untuk survive di alam bebas. Pakaian yang cocok adalah yang cukup hangat dan kering namun memberikan ventilasi udara yang cukup. Demikian untuk sepatu biasanya dipilih yang cukup nyaman dan durable. Apalagi untuk jalan jauh. Sekali lagi cobalah untuk mampir ke took outdoor, anda akan lihat banyak pilihan di sana, makin banyak pilihan, makin baik untuk anda. Konsultasi juga dengan petugas outdoor untuk mencari tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing item tersebut.

Belajar baca peta dan kompas
Tak seorangpun akan menjalani backpacking alam bebas tanpa membaca peta dan kompas terlebih dahulu. Navigasi merupakan keahlian yang diperlukan bagi semua penggiat alam bebas. Baik menggunakan atau tidak menggunakan kompas atau peta sekalipun, untuk keamanan anda sendiri di alam bebas, anda perlu memiliki kemampuan untuk menentukan posisi anda di suatu tempat dan menemukan jalan anda menuju titik/tempat yang anda sedang tuju. Intinya adalah “Keep yourself oriented” sehingga tiap saat anda dapat menunjukkan dimana sebenarnya anda berada. Jika anda bawa peta kontur, selalu bandingkan apa yang anda lihat di peta dengan sekeliling anda. Jadi kombinasikan navigasi “alam” anda dengan navigasi dari teknologi yang anda miliki (kompas atau GPS sekalipun).

Nikmati Perjalanan alam bebas yang aman
Selalu ingatlah akan pesan ini, yaitu bahwa perjalanan alam bebas anda akan lebih aman dan memberikan anda lebih banyak kenikmatan jika anda paham betul pengetahuan dasar mengenai navigasi alam bebas, baik itu menggunakan atau tidak menggunakan alat navigasi sekalipun.Di dalam perjalanan nanti, jangan heran jika anda menghadapi banyak yang di atas kertas anda telah rencanakan, ternyata anda terkaget-kaget saat di lapangan. Banyak hal yang tidak terduga, namun di situlah anda di dewasakan dan selalu mendapat pelajaran dan nilai-nilai baru yang akan memperkaya pengalaman batin anda dari cuman sekedar hobi backpacking alam bebas.

Kamis, 13 Agustus 2009

Tentang dia,...

0 komentar
..................................
……………………………………………..
Selimut biruku tergulung lembut dalam tidurnya asa-asaku…
Begitu pula aku yang tersungkur dalam gundahnya hati yang membiru..
Membekas sangat lugu….
Betapa cinta hampir mengalahkanku..
Adalah suasana yang merona dalam sajak-sajak kepalsuan atas nama cinta..
Demi apapun aku adalah pejuang rindu…
dan saat-saat aku bersamanya adalah siksa…
kapankah terjadi waktu yang sejenak berhenti untuk sekedar menegurku
melihat luasan awan dalam birunya angan-anganku...
lelaki-lelaki dalam buaian kebimbangan
menyedihkan.....
jurang masih terlalu dalam untuk dikalahkan
dan para gunung-gunung itu masih terlalu tinggi untuk ditaklukan...
atau aku yang merana dalam perasaanku atas cinta...
perempuanku adalah dia yang begitu malu pada malam...
betapa rindu dia pada Tuhan...
dan begitu takutnya pada dosa...
padahal matahari begitu sibuk menyiangiku...
panas hatiku tak terdinginkan oleh wajahnya yang merona biru sangat sendu...
aku adalah malu...
lelaki enggan yang menghilang...
menelusup dalam sesaknya rindu yang membisu..
dan sebaiknya seperti itu....
..........................................

Rabu, 12 Agustus 2009

Dokter - dokter penuh Pengabdian,...

0 komentar

Profesor Dr dr Paul Tahalele

Gula Pasir Penyembuh Luka


Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, ini memang identik dengan gula pasir. Di tangan ahli bedah jantung dan pembuluh darah dan Kepala Laboratorium Ilmu Bedah Rumah Sakit Umum Dr Soetomo Surabaya ini gula pasir digunakan untuk memperlambat pembusukan luka, khususnya luka bernanah.

Andai relawan medis yang berangkat ke Nanggroe Aceh Darussalam dibekali pengetahuan praktis mengenai pencegahan pembusukan organ tubuh akibat luka bernanah dengan menaburkan gula pasir, mungkin ribuan korban dapat ditolong tanpa harus diamputasi. Padahal, pengetahuan itu sudah coba disosialisasikan Paul Tahalele.

"Gula pasir sangat efektif menyembuhkan luka bernanah karena bersifat hyperosmol dan higroskopis yang berfungsi menarik bakteri agar luka tidak membengkak," ujar Tahalele saat ditemui di ruang kerjanya.

Dikatakan bersifat hyperosmol karena gula mampu menyerap air sehingga bakteri yang terkandung pada luka itu otomatis ikut terserap. Bersifat higroskopis karena mampu menarik dan membunuh bakteri. Perpaduan kinerja kedua zat ini mampu menghilangkan bakteri penghambat proses penyembuhan pada luka bernanah.

Perkenalan Tahalele yang ahli bedah jantung dan pembuluh darah dengan gula pasir (sukrosa) diperoleh dari dosennya saat menimba ilmu di Universitas Friederich Alexander Erlangen, Nuernberg, Jerman, 23 tahun lalu.

Menurut dokter yang hobi renang dan aerobik ini, ilmu kedokteran zaman Mesir Kuno sudah mengenal pengobatan menggunakan sukrosa. "Nenek moyang kita mengenal pula pengobatan madu untuk mengeringkan luka," jelasnya.

Namun, karena terlalu banyak pilihan obat yang disodorkan industri, warisan yang sangat bermanfaat itu terlupakan. Metode pengobatan tradisional ini hanya diingat saat kita tersekap keterbatasan akibat bencana.

Tahalele yang menjabat Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Dokter Spesialis Bedah Indonesia menerapkan metode itu kepada sebagian besar pasien penyakit jantung yang dia operasi tanpa membuahkan keluhan. Pasien yang menderita infeksi rongga di bawah tulang dada disertai nanah, misalnya, penyembuhannya berlangsung cepat setelah ditaburi sukrosa.

Meski demikian, kata dokter yang biasa dipanggil "Paul" oleh mahasiswa maupun sejawatnya, hanya luka bernanah, baik skala besar maupun kecil, saja yang bisa diberi gula pasir. Itu pun sebaiknya dilakukan setelah memeriksa dan memastikan jenis infeksi, sebagaimana tertuang dalam prosedur perawatan luka bernanah.

Ahli bedah yang berhasil melakukan operasi implantasi alat pacu jantung pada pasien tertua usia 90 tahun dan operasi pengikatan pembuluh darah yang menghubungkan aorta dengan arteri paru pada bayi usia lima hari ini awalnya ingin menjadi pilot.

Pria kelahiran Mataram, Nusa Tenggara Barat, 4 Maret 1948, ini mengaku menjadi dokter karena kebetulan. Saat itu ia diterima di tiga universitas, yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitas Udayana, dan Universitas Airlangga (Unair), namun pilihan jatuh pada Unair.

Mantan Ketua Program Studi Ilmu Bedah yang sekarang menjadi penguji nasional dokter spesialis bedah umum Indonesia itu menyelesaikan sekolah dasar di Bogor tahun 1960, sekolah lanjutan pertamanya di Mataram, dan SLTA di Malang, Jawa Timur.

Tahun 1967 ia masuk Fakultas Kedokteran Unair dan menyelesaikan studi tahun 1975 dilanjutkan program pendidikan dokter spesialis (PPDS) bagian ilmu bedah dan lulus tahun tahun 1981. Baru tahun 1987, Tahalele yang mengambil spesialisasi jantung dengan alasan organ tubuh tersebut sangat vital bagi kehidupan itu melanjutkan studi pascasarjana di Jerman program ilmu bedah jantung dengan judul disertasi Verhalten der Haemostase Unter Extrakoporale Zirkulation.

Suami drg Kustiani Hartiningsih itu mengambil gelar doktor di Unair. Disertasinya tentang Model Pendidikan Pra Bedah Terpadu kini menjadi acuan pendidikan ilmu bedah. Tidak heran, saat dikukuhkan menjadi guru besar, anggota Tim Kerja Persiapan UU Praktik Kedokteran ini banyak menyoroti penurunan kualitas dokter bedah akibat kurangnya tatap muka dosen dengan mahasiswa.

Kritik tajam terhadap perkembangan pendidikan kedokteran pernah dilontarkan mantan aktivis kampus ini. Ia menentang perilaku beberapa rekan seprofesi yang lebih mengutamakan pengaplingan dan koneksi dalam penerimaan mahasiswa daripada profesionalitas. Ia juga menolak dikotomi antara kedokteran negeri dengan swasta karena menurutnya pendidikan merupakan tanggung jawab bersama.

Pengalaman paling berkesan adalah ketika ada seorang dokter umum peserta PPDS ilmu bedah tahun pertama bukan alumnus Unair. Saat itu ia menjabat sebagai Kepala Laboratorium Ilmu Bedah. Dokter itu anak petani asal Tuban yang memintanya tidak diskriminatif karena banyaknya anak dokter ikut pendidikan spesialis bedah. "Bagi saya, ini pergumulan jiwa yang berat," ujarnya.

Mungkin pergolakan batin itu pulalah yang membuat Tahalele tidak memaksakan kedua putrinya masuk kedokteran, meski sebagai guru besar ia mendapat jatah kapling itu.

Sebagai orang yang dilahirkan dari kalangan biasa, Tahalele yang pernah tidur di kantin fakultas selama enam bulan karena tidak mampu membayar ongkos kos itu sadar betul akan kesulitan hidup. Berbekal pengalaman itulah ia selalu terlibat kegiatan sosial, seperti menjadi sukarelawan penanganan korban banjir sampai ketua tim medis bakti sosial TNI AL.

Kini, meski secara fisik tidak lagi aktif sebagai relawan karena usia, dia bergerak di bidang lain. Tahalele aktif menghimpun dana untuk pasien miskin. Ia bagaikan oase di padang pasir mahalnya biaya kesehatan saat ini.

Selain memberi operasi gratis, ia mengupayakan pasien miskin mendapat bantuan biaya pengobatan selama dan pasca-operasi. Bersama tim dokter jantung, Tahalele tidak malu "mengemis" kepada para dermawan. "Operasinya gratis, tetapi peralatan dan obatnya kan tetap harus bayar," kata profesor yang selalu berpenampilan sederhana ini. ►e-ti/runik sri astuti, Kompas, Rabu, 26 Januari 2005.

Tentang Prof.Dr.Med.Paul Tahalele,dr.,Sp.B.,Sp.BTKV

Nama:
Prof. Dr. med. Paul Tahalele, dr.,SpB.,SpBTKV.,FCTS
Lahir:
Mataram, Nusa Tenggara Barat, 4 Maret 1948
Agama:
Kristen
Isteri:
drg Kustiani Hartiningsih

Pendidikan:
= Sekolah dasar di Bogor tahun 1960
= SMP di Mataram
= SLTA di Malang, Jawa Timur.
= S1 Fakultas Kedokteran Unair 1975
= Program pendidikan dokter spesialis (PPDS) bagian ilmu bedah dan lulus 1981
= Spesialisasi jantung 1987
= Program ilmu bedah jantung dengan judul disertasi Verhalten der Haemostase Unter Extrakoporale Zirkulation, Universitas Friederich Alexander Erlangen, Nuernberg, Jerman

Karir:
= Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya
= Kepala Laboratorium Ilmu Bedah Rumah Sakit Umum Dr Soetomo Surabaya
= Ketua Bagian Ilmu Bedah Umum FK Unair
= Ketua Program Studi Ilmu Bedah Unair
= Kepala Laboratorium Ilmu Bedah Unair

Kegiatan Lain:
Tim Kerja Persiapan UU Praktik Kedokteran

Organisasi:
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Dokter Spesialis Bedah Indonesia

Hobi:
Renang dan aerobik

Alamat Kantor:
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Kampus A, Jalan Mayjend. Prof. Dr. Moestopo No. 47, Surabaya 60131, Telp. +62 (31) 5030251

Jumat, 07 Agustus 2009

salah satu candi di Prambanan,...

0 komentar

.........................

,..................................
batu-batu hitam tersusun enggan dalam lukisan sajak singgasana raja-raja
dindingnya begitu rumit bertuliskan kisah para ratu,..
aku berdiri di atas candi Agung,...
memegangnya begitu dingin
menapakinya sangat malu pada nurani yang serba ungu
aku melirik makam-makam pemecah batu,...
lalu menebang asaku akan tirani pada alam ini,...
memahatnya begitu indah dengan jari jemariku,...
lalu angin meniupnya begitu kasar,..
sesuatu begitu enggan untuk diungkapkan
sekali saja tentang cinta,...
tentang aku,...

Kamis, 06 Agustus 2009

Yang mencintai bumi,..

0 komentar

................
mereka yang lelah
atau para karang2 di ujung kenistaan para pujangga bumi,..
mendaki puncak para gunung2 kami,..
memecah awan2 kelabu yang semakin biru,..
berdiri dan menyapa seluruh alam,..
yang mencintai alam ini
sejuk diterpa angin yang berisik dengan candanya bersama debu
udara ini yang jernih oleh tiupan embun-embun pagi
dalam temaram sinarnya yang enggan para bintang saling bercumbu dalam gelap
begitu lirih kami merintih,..
memangkas dahan yang menghadang langkah ini,..
menapaki bukit-bukit cinta,..
para tanjakan sayang,..
dan indahnya puncak-puncak kemegahan singgasana bumi,..
.......................................................

Rabu, 05 Agustus 2009

aku dan keajaiban alamku

0 komentar



gumpalan awan dan kabut-kabut senja di balik karang-karang impian
begitu terjal menjulang dan mengikis pasir-pasir keindahan
ombaknya bersautan bagai nyanyian cinta burung-burung merpati ,..
pantai adalah hamparan mimpi para penjudi alam,..
indahnya begitu malu tersipu kaki-kaki kasar kami,..
menapakinya begitu deras,..
memecah riaknya nan sepi,..
menyentuh airnya yang bersahaja dengan tangan ini
kami dan alam ini,..
menyelami dalamnya lautan
menyeberangi dahan-dahan di pulau-pulau kesendirian,..
mencari sajaknya yang dangkal dan tak berarti,...
bercerita tentang nurani di pelosok hutan dengan pantainya yang menyendiri
di sini,...


NB : kami adalah para petualang sejati,...ni aku di teluk semut,...pesisir pulau Sempu, daerah Malang Selatan,...perjalanan kesini adalah salah satu yang terbaik yang pernah kita lakuin,...semuanya seneng,...dan kita ketemu banyak sekali temen2 sehoby,...ada yang dari jakarta, dari bandung, dari mana aja,...ngecamp satu malam,...bawa air satu galon karena air di sisni sangat langka,...laguna yang indah,...melewati hutan,...karang2....pantai dengan pasir putihnya,...
ya setelah ini akan ada fotonya,..tapi bukan di postingan kali ini,...
Thanks to Allah SWT yang senantiasa menjaga kami selama perjalanan,..thanks buat kita sendiri "Orb",.Hensus, Angga, Sandy, Munsy, Zulfikar, haviv,..dan aku sendiri,..Yunus absen pada trip kali ini,..kakaknya nikahan,..ga pa2, dia tetep bagian dari kami,..

aku adalah aku yang juga manusia,..

0 komentar

…………………………..
Padang sabana dalam hijauan lambai daun berujung rindu yang menguning…
tersenyum malu-malu saat angin menderanya sangat lugu
begitu gaduh oleh kawanan burung pembawa rindu
aku adalah jiwa yang sepi..
betapa cinta telah mengalahkanku dalam luasan sabana rindu di ujung kalbu…
demikian indah wajahnya terlukis di atas kertas angan-anganku
aku telah terbawa dalam jurang cinta yang awam..
ketika daun memelukku begitu kasar
dan senyumnya hadir melepas lamunanku yang tergantung dalam ranting-ranting kejenuhan..
Lelaki adalah kami yang begitu kecil dalam cinta..
atau hanya aku yang tersandung dalam keindahan semu gadis itu..
sesekali aku masuk dalam mimpi jauh di padang abu-abu
mencari cinta yang telah menegurku akan sifatnya yang alami…
juga kesucian didalamnya..
dalam sadar aku telah terlena..
juga sesak dalam dada, telah membuatku berdusta tentang diriku dihadapan cinta..
aku jatuh hati padanya……
……………………………

Go to Sempu,....

0 komentar


Indahnya pulau Sempu,..mengobati kejenuhan kami setelah satu semester bertarung dengan berlembar-lembar diktat kuliah,....
akhirnya tiba saatnya memuaskan dahaga kami akan tempat yang sepi nan indah,...juga kesenangan kami akan alam-alam yang masih asli,...perjalanan-perjalanan nan seru tak tertandingi,..tak kan terlupakan sepanjang kami masih menghirup udara ini,..
terima kasih Ya Allah,...

harmoni ini,...

0 komentar
……………………………………………
Harmoni ini…begitu indah dan sungguh sangat terbayang
Mendengar dan berpikir tentang gelapnya jalan yang penuh dengan lampu-lampu yang redup........
Sangat indah terdengar sayu...
Seperti jeritan seseorang yang begitu kuat dalam sesaknya harmoni cinta....
Begitu menawan.....menari-nari sangat anggun bersama mendung.....
Lihatlah bulan sebagian malu...
Menatap atau mengintip sebagian kaum yang sibuk berguru pada ilmu yang biru...
Sangat cantik beriringan dengan canda harmoni...
Seperti piano.....atau dawai-dawai gitar yang tipis....
Berjalan dan memuja cinta......
Cinta...atau harmoni....cinta?
Entahlah apa yang terdengar saat malam purnama kemarin....
Hanya bisikan yang nakal dari angin malam yang begitu sedih saat itu....
Sambil berlari...angin-angin itu berkejaran bersama debu....
Menuju suara cinta di padang sayang..para gembala rindu...
Sungguh aku merindumu sayang....
Merindu waktu yang akan tiba entah kapan....
Saat-saat rumput masih begitu pendek..dan pohon masih begitu rindang...
Dan air-air kali yang sangat deras mendera kita saat dulu....
Masa-masa kecilku.......sungguh telah berlalu.......

banyak hal terjadi selama kita hidup,..

0 komentar
………………..
………………..
Seperti pagi…….
Hari ini pun begitu kemilau dengan percikan bias yang panas
Yang terik…. tapi indah sekali ….
Aku mulai menulis saat ini..
Tentang hidup yang begitu rindang
Terlindung oleh engkau wahai para kesedihan
Yang senantiasa bersenandung waktu lalu...
Bertepuk riuh wahai kalian para duka nestapa
Sangat sendu dan kemerduan yang tersipu malu
Pada batu-batu yang sedikit berlagak bisu....
Lihatlah mereka para penyair senja...
Berkumpul dengan kubangan tintanya yang pilu...
Berkabung atas kematian mereka para nurani di negara ini....
Para bangsawan yang senantiasa tertawa dalam sakit hati ini teman....
Tentang kalian para ibu yang berjalan sejauh awan tak terbayang...
Sambil bercengkerama dalam diskusi alam yang kejam....
Terus bertahan...bayangkan teman....
Cita-cinta yang mulia wahai para pejuang hidup.....
Ketika sedih dan aku mulai tak berarti...
Kemudian aku mulai berlari....
Membelai angin yang mulai malas berhembus...
Menatap malam gelap mengerikan....
Mengurung diri di sana ..
Sampai saat malam menjelang pagi....
Hingga aku mendapati percikan itu lagi......
Seperti pagi dan aku akan terus berlari...............
.........................................................................

NB:untuk para ibu,...khususnya umiku tercinta

Mengenang Argopuro,...

0 komentar

…………………………………………………
Ketika senja dan amarah ini yang tak kunjung reda..
aku begitu larut dalam anganku di puncaknya yang indah..
hatiku telah terlibat dalam batasan sepi yang tak kunjung berakhir,...
merindu awan yang sangat dekat memelukku ....
melewati ranting-ranting yang menyapaku..
dalam lebatnya semak belukar..
akulah gundah yang sedang mencari rinduku di sana..
rindu para pendaki sejati..
dalam sujudku di hadapanNya...
bercengkerama dengan riuhnya suara daun...
indahnya purnama dan dingin malam yang senantiasa menyelimuti...
sungguh rendah kami dihadapanNya...
sendiri sepi dan seakan tak pernah habis....
jalan setapak, berkelok dan menanjak tak berarah...
semuanya adalah memori yang membuat aku terjebak dalam pagar-pagar harmoni alam yang begitu rumit...sungguh sangat rumit...
dan bila langkahku terhenti sampai di sini.....
tak kembali ......
sungguh aku sangat mencintai alam ini....
maka biarkanlah aku menjadi saksi....
keajaiban alam dan para gunung-gunung kami....
.............................................................................

Selasa, 04 Agustus 2009

Sebuah cerita,...

0 komentar

Sebuah cerita untuk teman-teman ku……

Lihatlah teman
yang kita lewati sepanjang waktu berlalu
berlari bersama dan kalian yang begitu lucu..
dalam sesama kendaraan harapan dan cinta
dan semangat kalian yang begitu indah
sampai burung pun begitu malu untuk bergabung
dan pasir begitu sibuk saling berbisik
tentang kita....
atau apa saja yang kita cita-citakan dulu...
apa kalian lupa tentang masa lalu
tentang makanan yang begitu sesak dalam khayal
tentang canda yang begitu riuh dalam sedih..
atau tentang semua yang terjadi di sana...
lihatlah kalian para pejuang hati...
bernyanyi dalam sendu jiwa yang sepi..
terlampau rindu akan tanah kita yang dulu..
dengan para ibu kita yang lugu...
kemudian apa dan entah bagaimana yang terlampau jauh
aku tak akan lupa tentang semua..
tentang canda kita..
lalu saat kita bersedih....
juga tentang senyum para pujangga hidup di rantau...
......................................................................................
Terima kasih ..................Untuk teman-teman terbaikku.....
Semua yang akan menjadi kenangan nanti......mungkin saat aku pergi...
Atau saat kita telah berjuang dalam diri menjadi pribadi yang sejati..
Di pelosok nurani....
Menjadi insan yang saling mencintai.....
Dalam cita dan cinta di hati...
Untuk kita semua nanti..yang akan berjuang demi cita-cita...dan cinta....
Sekali lagi terima kasih teman....

Catatan kami ....

2 komentar

setiap perjalananku adalah arti,...
dan setiap arti adalah semuanya yang sungguh sangat indah
dalam cerpen singkat hidupku
lalu seperti apa bait-baitnya
apakah kau adalah burung yang senantiasa terbang sangat sayu
mengejekku begitu lugu dan tertawa begitu ramai
para dahan yang berisik saling melirikku
melihatku lalu coba menghadangku
setiap jalan adalah makna
dan setiap makna adalah bagian dari cita-citaku
aku melihatnya begitu tinggi,...
juga mengenangnya begitu indah,...